Nina Mariana

Blog Seputar Kesehatan, Obat & Terapi

 

Pelangi tanpa Zika




Zika Pada Masanya

Masih ingat tentang Zika? Tahun 2016 banyak negara yang melaporkan adanya kasus infeksi virus Zika.


 
Virus Zika merupakan bagian dari family Flaviviridae, genus Flavivirus. Virus ini memiliki kemiripan dengan virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning dan penyakit Chikungunya.


 
Infeksi virus Zika pertama kali ditemukan di Uganda tahun 1947. Virus ditemukan pada seekor kera di hutan Zika. Nama Zika sekaligus diambil dari nama hutan tersebut. Virus ini kemudian berhasil diisolasi dari manusia pada tahun 1954.



Cara Penularan

Virus Zika dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis. Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain.



Virus Zika juga ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan, infeksi virus ini diduga berhubungan dengan gangguan susunan saraf pusat dalam bentuk microcephaly dan retardasi mental. Selain itu penularan melalui hubungan seksual pada penderita terinfeksi virus Zika juga diduga dapat terjadi, walaupun dugaan tersebut masih diteliti.


 
Infeksi ini mirip dengan infeksi Dengue, namun gejalanya lebih ringan. Biasanya terdapat bercak merah di kulit, demam, nyeri kepala, dan mata terasa panas dan konjungtivitis.Penatalaksanaan penyakit Zika belum ada yang spesifik dan belum ada vaksin yang tersedia.



Fakta Zika

Pada bulan Maret 2016, WHO melaporkan bahwa virus Zika bersirkulasi di sekitar 38 negara,diantaranya adalah negara - negara di wilayah Amerika, Pasifik, Afrika, serta Asia. Dua belas negara diantaranya melaporkan peningkatan kasus Guillain-Barre Syndrome yang dapat dihubungkan dengan virus Zika, namun masih dalam penelitian. Singapura pernah melaporkan sejumlah kasus baik yang terduga dan maupun yang sudah positif virus Zika.



Lantas bagaimana dengan Indonesia? pada saat itu (sekitar tahun 2015-2016) Indonesia termasuk dalam kategori  wilayah yang sedang dalam siklus penularan namun tidak ada fase penularan baru atau penularan kembali, tapi tidak ada bukti siklus penularan itu telah berhenti.



Diharapkan seluruh tenaga kesehatan diharapkan mampu melakukan pencegahan, deteksi dini, dan tatalaksana terhadap penyakit ini. Masyarakat juga diharapkan membasmi tempat perkembang biakan nyamuk sebagai tindakan pencegahan.




Sumber
1. Bennett JE, Dolin R, Blaser MJ. Mandell, Douglas, and Bannett,s principles andPrectise of Infectious Diseases. 8th ed. Philadelphia, PA: Elsevier/Saunders; 2015
2. World Health organization. WHO Director-general briefs the media on the Zikasituation. WHO. Available at http://www.who.int/emergencies/zika-virus/en/March22,2016;Accessed: August 29,2016
3. Ministry of health Singapore. MOH. Available at www.moh.gov.sg/zika/Sept,2016;Accessed: Sept 5,2016


Tidak ada komentar: