Nina Mariana

Blog Seputar Kesehatan, Obat & Terapi

HIV

Pada tahun 2022, total penderita HIV di dunia adalah sebesar 39 juta dan 630.000 meninggal akibat HIV atau hampir 2 % meninggal di tahun yang sama. 


Para ilmuwan dunia telah mengembangan obat untuk penderita HIV/AIDS yang dikenal dengan istilah antiretrovirus (ARV atau obat HIV) sejak tahun 1987. Kini, pengembangan ARV sudah sedemikian pesat. Mekanisme kerja ARV menekan perkembangan atau replikasi (namun bukan mematikan) virus dalam tubuh. Penekanan itu memang tidak bisa mencapai 100 %, namun terbukti cukup efektif meningkatkan pertahanan tubuh dan kualitas penderita HIV.  Sementara, virus itu sendiri dapat berubah dan berevolusi, sehingga  virus menjadi resisten (kebal) terhadap ARV dan pengobatan pasien menjadi sangat sulit.



Cara Penularan HIV


Human Immunodeficiency virus (HIV) masuk ke tubuh manusia melalui cairan tubuh yang terinfeksi, contohnya darah manusia yang mengandung virus. Setelah virus masuk kedalam tubuh, virus akan menyerang komponen sistem imun, terutama sel limfosit. Limfosit sangat kita butuhkan karena berfungsi mengkoordinasikan sistem imunitas tubuh, agar tubuh dapat bertahan melawan virus. 



Ketika pasien terinfeksi HIV dan tidak mendapat terapi ARV, tentu lambat laun sistem imunitas nya akan lumpuh dan hancur, karena limfosit sebagai salah satu sel target virus, telah diserang, dan virus merajalela memperbanyak diri (replikasi), lalu menyebar keseluruh tubuh dan timbul berbagai gejala dan tanda penyakit.



Apa dan Bagaimana Obat HIV?


Suatu penelitian di Inggris, menemukan  bagaimana cara virus masuk kedalam inti sel target di dalam tubuh. Mereka menemukan protein di inti sel (disebut Nup358), jadi ada suatu komponen dari virus (disebut protein kapsid) yang berikatan dengan protein inti sel target tersebut,  maka virus akan masuk inti sel dan selanjutnya melakukan replikasi. Berdasarkan penemuan itu, tentunya akan membuka peluang dalam menemukan obat baru yang mempunyai target kerja memperkuat protein inti sel, sehingga menutup rapat-rapat jalan masuk virus ke sel target.



Besar harapan penemuan-penemuan obat baru dengan mekanisme kerja yang berbeda dari obat sebelumnya akan efektif dalam mematikan virus HIV, terutama terhadap virus yang sudah resisten (kebal) obat yang telah ada.



Oleh karena itu mekanisme kerja virus ini harus benar-benar dipahami dari setiap sisi yang berbeda, supaya dapat ditemukan kelemahannya dan cara mempertahankan tubuh dengan baik bagi pasien yang terinfeksi HIV.



Terlepas dari uraian di atas, alangkah jauh lebih penting bagi setiap individu untuk menghindari virus ini. Penularan virus HIV dapat dicegah dengan berbagai cara antara lain jauhkan pergaulan bebas, tidak konsumsi narkoba, berperilaku teliti dan aman dalam bekerja terutama pada tenaga kesehatan. Semoga kita terhindar dari hal-hal buruk yang dapat merugikan diri kita sendiri.



Sumber:
1. Torsten et al. HIV-1 capsid cyclophilin interactions determine nuclear import athway, integration targeting and replication efficiency. Plos phatogens, 2011
2. Alan E. The structural biology of HIV-1, 2012
3. https://ninamariam.blogspot.com/ 




Tidak ada komentar: