Nina Mariana

Blog Seputar Kesehatan, Obat & Terapi


                                     
Teh Hijau

Serba-serbi Teh Hijau

Teh hijau berasal dari Camellia sinensis, sebuah tanaman berdaun hijau yang tumbuh terutama di daerah Asia, timur tengah dan afrika, namun lebih dikenal sebagai teh cina. Minuman teh cina populer konon mencegah berbagai kanker hingga meningkatkan kecerdasan.

Teh hijau telah dikonsumsi oleh orang cina sejak lebih 4000 tahun lalu. Sampai dengan abad ke 14, teh hijau meluas digunakan ke asia (Jepang, India). Pada abad 16 barulah teh ini dikenal di eropa dan Amerika, namun, negara barat lebih populer mengenal teh hitam.

Tanaman Camellia sinensis penghasil teh hijau ini sama dengan tanaman penghasil teh hitam, tetapi bedanya teh hijau tanpa melalui proses fermentasi (peragian), sehingga dipercaya sebagai teh yang kandungan herbalnya paling kuat. Berkaitan dengan adanya derajat fermentasi dan sumber tanaman, maka teh diklasifikasikan menjadi teh hijau, teh putih, teh kuning, teh hitam dan dark tea. Berdasarkan makin meningkatnya fermentasi, maka semakin menurun kandungan bioaktif dari teh tersebut. 

Teh hijau mengandung antioksidan. Bahan aktif utama dalam teh hijau adalah komponen polyphenolic contohnya epicatechin (EC), epicatechin-3-gallate (ECG), dan EGCG, yang bertanggung jawab sebagai anti karsinogenik (anti kanker) dan anti aktifitas mutagenik. Polifenol lainnya temasuk flavonoids, gycosid dan depsides contohnya cholorogenic acid, quinic acids, carotenids, trigalloyglucose, lignin, protein, chlorophyll, mineral, caffeine, dan sejumlah kecil methylxantine.

Teh hijau dapat dikonsumsi sebagai minuman atau suplemen makanan dalam bentuk cairan, kapsul atau tablet dari ekstrak teh hijau, bahkan topikal untuk kulit. Bentuk daun kering teh hijau mengandung tinggi vitamin K. Namun proses penyeduhan daun kering teh hijau membuat manfaatnya sebagai vitamin berkurang. 

Air untuk teh hijau sekitar 80 sd 85 derajat celcius; semakin tinggi kualitas teh, semakin rendah suhu air yang digunakan. Kualitas Teh masih didapat hingga seduhan kelima. Tidak ada dosis yang direkomendasikan untuk ekstrak teh hijau. 

Manfaat Teh Hijau

Manfaat teh hijau didapat dari berbagai hasil penelitian, salah satunya penelitian oleh  Jianping L dkk, tahun 2014, menyebutkan teh hijau mencegah kanker pada organ pencernaan, kerongkongan, paru-paru, hati, pankreas, kolon. Namun sebagai pencegah kanker organ lainnya masih kurang data penelitiannya. Beberapa penelitian juga menyatakan teh hijau sebagai pencegah kanker dapat diminum antara 1 hingga 10 cangkir per hari, walaupun hasil penelitian tersebut masih perlu dikonfirmasi. 

Manfaat lain teh hijau yaitu pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah, meningkatkan densitas tulang, menurunkan lemak tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit degenerative (diabetes, hipertensi dll).

Satu-satunya uji klinik teh hijau bentuk sediaan topikal atau oral (diminum) menyatakan manfaat teh hijau tersebut dalam mencegah penuaan akibat paparan sinar matahari (disebut photoanging).

Efek samping mengkonsumsi teh hijau berdasarkan penelitan yang sudah ada antara lain gangguan saluran cerna, tetapi efek tersebut belum jelas diketahui apakah benar dari efek teh hijau, namun kondisi perut kosong cenderung menimbulkan gangguan saluran cerna.

Kontraindikasi teh hijau yaitu tidak boleh digunakan oleh wanita hamil, ibu menyusui dan pasien dengan masalah jantung, sebaiknya dihindari atau dibatasi penggunaannya kira-kira hanya 2 cangkir per hari pada populasi tersebut. Juga untuk orang yang alergi atau hipersensitif dengan kafein atau tannin, lebih baik  menghindari teh hijau.



Sumber:
1.  e Book Pharmacodynamics Basis of Herbal MEdicine, 2nd edition
2. e Book cosmetic dermatology, 2nd edition


Tidak ada komentar: