Dunia kesehatan tak ada habisnya dirundung masalah, banyak kasus yang meresahkan masyarakat. Ketika Covid-19 mereda, timbul kasus gagal ginjal akut pada anak yang nyaris menjadi kejadian luar biasa (KLB). Nyatanya kasus ini tidak termasuk dalam definisi KLB, sementara kasus gagal ginjal akut pada anak ini tetep merupakan situasi yang tidak biasa dan butuh penanganan ekstra.
Dari berbagai pengalaman kasus-kasus yang terjadi di masyarakat belakangan ini, masyarakat menjadi terpapar atau familiar dengan istilah obat-obatan atau zat baru (baru ngetrend maksudnya). Contoh pada kasus Covid-19, kita telah mengenal obat favipiravir, remdesivir, actemra dll. Kini, masyarakat mengenal etilen glikol dan fomepizole.
Apa itu Etilen Glikol?
Mengutip dari text book Farmakologi, bahwa etilen Glikol adalah bagian lain dari Alkohol, merupakan cairan bening dengan rasa yang manis. Etilen glikol digunakan secara luas dalam industri atau pabrik-pabrik sebagai pelarut (solvent), bukan sebagai obat. Dalam sirup obat, pelarut ini sering menjadi cemaran dalam bahan pelarut lainnya dan kadang menyebabkan toksisitas pada kadar tertentu. Kadar Etilen glikol yang masih diperbolehkan dalam obat sirup dalam batas 0,1 mg/kg/hari. Etilen glikol dieliminasi melalui ginjal dan menghasilkan bentuk toksik yaitu aldehyde dan oxalate.
Pada kadar over dosis, etilen glikol juga sama seperti bentuk etanol (bentuk utama alkohol) lainnya yaitu dapat menyebabkan penekan sistem saraf pusat yang terutama bekerja pada membran neuronal, yang efeknya sama dengan anestesi umum. Konsentrasi 5%-10% dapat menghambat kemampuan saraf untuk menghasilkan impuls listrik. Selain berefek pada sistem saraf pusat, alkohol ini juga berefek pada berbagai sistem organ tubuh, termasuk saluran cerna dan kardiovaskular. Dalam waktu kira-kira 4 - 12 jam setelah terjadi over dosis, maka terjadi penumpukan metabolite-metabolite asam laktat, kemudian terjadi deposit kristal oksalat hingga terjadi kerusakan ginjal.
Apa itu Fomepizole?
Pemberian Fomepizole diawal gejala toksisitas sangat membantu pasien, terutama pasien derajat sakit tidak terlalu berat dan fungsi ginjal yang lumayan masih berfungsi. Fomepizole adalah obat penghambat alkohol dehydrogenase, sehingga mencegah konversi dari etilen glikol dan metanol menjadi metabolite toksik. Dengan kata lain, fomepizole sebagai anti dotum etilen glikol dan metanol (bentuk lain alkohol). Fomepizole diberikan secara intravena, terus dilanjutkan hingga kadar etilen glikol dalam darah turun antara 20-30 mg/dL.
Pemantauan Obat
Sungguh suatu kekhawatiran, ketika kasus gagal ginjal anak merebak dan diketahui etilen glikol menjadi salah satu penyebab, padahal zat itu sudah sejak lama ada dalam dunia industri farmasi. Lalu penggunaan dan pengawasannya menjadi tanggung jawab siapa?. Pemanatauan obat yang sudah beredar dipasaran atau di masyarakat wajib untuk dilakukan seraca periodik.
Sumber:
e-Book. Basic & Clinical Pharmacology, 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar