Nina Mariana

Blog Seputar Kesehatan, Obat & Terapi

Manfaat Kunyit






Serba Serbi Kunyit


Kunyit  sebagai bumbu masak harian, larutan  ekstrak, atau jamu tradisional sudah sangat dikenal di Indonesia. Kunyit tergolong jahe-jahean yang tak asing lagi dalam keseharian kita dan mudah didapat. Dalam toksonomi tanaman, kunyit merupakan Genus : Curcuma; Spesies : Curcuma longa Val. Kunyit juga dikenal tanaman obat yang mempunyai potensi antidiabetik, antioksidan, antikanker, antikolesterol dan anti-anti lainnya.




Rimpang kunyit ini mengandung glukosa (28%), fruktosa (12%), protein (8%), kalium (1,3-5,5%), sisanya  minyak atsiri dan zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin sebanyak 50-60%, monodesmetoksikurkumin  dan  bidesmetoksikurkumi), protein,  fosfor,  kalium,  besi  dan  vitamin  C.  Kurkumin merupakan komponen terbesar. Menariknya kurkumin ini, karena dapat berubah warna sesuai perubahan Ph lingkungan.  Warna kuning kurkumin berwarna kuning atau kuning jingga pada suasana asam, sedangkan dalam suasana basa berwarna merah. Bumbu dapur berwarna kuning ini  digunakan di seluruh dunia untuk memasak, kosmetik, pewarna, dan obat-obatan. Apa kaitan kunyit dengan kolesterol jahat?, yuk kita ketahui sekilas tentang kolesterol.




Kolesterol


Lemak tubuh terdiri atas trigliserida, kolesterol, phospholipid dan asam lemak bebas. Kolesterol terdapat disebagian besar jaringan tubuh manusia karena berperan penting untuk membran sel dan berbagai proses  metabolisme.  Kolesterol  merupakan  komponen  pembentuk  banyak komponen  lain  contohnya hormon  dan  vitamin  yang  larut  dalam  lemak.  Contoh sumber utama kolesterol berasal dari makanan hewani (telur, susu, mentega, dan keju).




Kolesterol ester dan trigliserida setelah diikat oleh apoprotein phospholipid dan kolesterol bebas akan bersama-sama membentuk lipoprotein.  Komponen utama kolesterol diklasifikasikan berdasarkan  densitasnya  menjadi high-density  lipoproteins (HDL), low-density lipoproteins (LDL),  dan very-low-density  lipoproteins (VLDL).  




Istilah Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol LDL dalam darah. LDL ini yang biasa disebut kolesterol jahat!. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu risiko terjadinya plak aterosklerotik. Tahap awal aterogenesis yaitu ketika LDL dalam sirkulasi terjebak di dalam intima sel . Low density lipoprotein (LDL) tersebut mengalami oksidasi dan kemudian diambil oleh reseptor scavebger yang ada pada makrofag. Oleh karena tidak ada pengembalian umpan balik atas pembentukan reseptor-reseptor tersebut, sehingga lama kelamaan makrofag menjadi penuh lemak dan berubah menjadi sel busa. Penimbunan sel busa di ruang subendotel pembuluh darah merupakan awal adanya pertumbuhan plak ateroskelotik. 




Fungsi LDL adalah membawa kolesterol ke jaringan, yang akan digunakan untuk membentuk membran atau diubah menjadi metabolit lain, contohnya steroid. Sementara fungsi HDL adalah mengangkut kolesterol di berbagai jaringan kembali ke hati dan selanjutnya akan keluar tubuh melalui proses ekskresi.



Kadar  kolesterol  total  dapat terkait  dengan  faktor  risiko  penyakit  seperti  obesitas,  penyakit  jantung  dan kardiovaskuler, maupun penyakit metabolik (contohnya diabetes melitus). 




Penelitian Terkait Kunyit Untuk Hiperkolesterol


Bagaimana kurkumin berperan untuk kolesterol jahat?. Sejauh ini sudah banyak penelitian uji klinis ekstrak kunyit sebagai suplemen kurkumin yang dikaitkan dengan penurunan profil lemak (LDL dan trigliserida). Uji klinik (penelitian pada manusia) banyak dilakukan di luar negeri khususnya wilayah Asia. Meskipun, banyak penelitian melaporkan efek positif kurkumin pada kadar lemak, hasilnya belum konsisten. Namun, tanaman obat tradisional ini telah memainkan peran penting dan dipercaya dalam pencegahan dan pengobatan penyakit metabolisme sejak zaman kuno.




Dari beberapa penelitian berbasis laboratorium (bukan penelitian pada manusia), kurkumin ternyata dapat meningkatkan aktivasi PPAR-γ, yang menekan ekspresi gen reseptor LDL, dengan demikian dapat mengurangi kadar LDL di darah. Oleh karena kurkumin berinteraksi dengan beberapa target, termasuk peroksisom proliferator aktivasi reseptor alfa (PPAR-α), PPAR-γ, cholesteryl ester transfer protein (CETP), dan lipoprotein lipase, kurkumin mungkin bisa memainkan peran juga dalam menurunkan kadar kadar trigliserida. Selain itu, kurkumin diharapkan dapat memengaruhi pembentukan dan penghancuran (katabolisme) trigliserida dalam darah. Dengan demikian, kurkumin dapat menurunkan trigliserida dan kolesterol jahat dengan cara mengurangi ekspresi gen lipogenik. 



Selain itu, penelitian oleh Panahi dkk menemukan bahwa kurkumin memengaruhi semua jalur metabolisme kolesterol yang dipengaruhi oleh obat statin (antikolesterol), sehingga kurkumin dapat bermanfaat apabila bersama obat statin.




Salah satu penelitian pada 60 hewan coba oleh Hussein dkk (2014),  membuktikan bahwa pemberian kurkuminoid 200mg/KgBB/hari pada tikus hiperkolesterolemik dapat menurunkan TG, VLDL, LDL, dan meningkatkan HDL dan Apo A. 




Terdapat artikel berisi kumpulan 7 penelitian pada manusia (uji klinik) dengan total pasien (649 pasien). Kurkumin murni atau campuran kurkuminoid, ekstrak kurkumin atau kurkuminoid, atau bubuk kunyit, dapat menurunkan  secara bermakna kadar LDL dalam darah dibandingkan dengan kelompok yang tidak menggunakannya (kelompok kontrol). Ekstrak kunyit ini mungkin juga memiliki efek penurunan trigilserida dalam darah. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk konfirmasi. Kunyit dan kurkumin tampak aman, dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan 7 penelitian tersebut. Meskipun demikian, perlu diingat, kurkumin bentuk jamu masih dapat memicu efek samping dan dapat berinteraksi dengan jamu lain, suplemen, atau obat lain yang kita konsumsi, jadi tetap hati-hati.







Sumber

1. Dinanti et al. The Effect of Metformin and Turmeric Extract Combination on HDL, TNF α, and Interleukin-6 Level.2022

2. Si Qin et al. Efficacy and safety of turmeric and curcumin in lowering blood lipid levels in patients with cardiovascular risk factors: a meta-analysis of randomized controlled Trials, 2017

3. Zhifang Deng et al. The beneficial effects of curcumin supplementation on blood lipid levels among patients with metabolic related diseases in Asia area: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials, 2023







Tidak ada komentar: