Nina Mariana

Blog Seputar Kesehatan, Obat & Terapi

 


Obat Penekan Asam Lambung

Obat penekan asam lambung atau proton pump inhibitor (PPI) contohnya omeprazol, lansoprazol, rabeprazol, pantoprazol, dan esomeprazol, dexlansoprazole merupakan obat yang sering digunakan dalam praktek gasteoenterologi atau gangguan sistem pencernaan. Obat tersebut secara umum aman dan efektif serta biasa digunakan sebagai pengganti obat histamine 2 blocker (contoh ranitidin) untuk pasien dengan gangguan asam lambung derajat sedang hingga parah.




Seberapapun keamanannya, prinsipnya setiap obat memiliki potensi efek samping, demikian juga obat penekan asam lambung ini. Seorang dokter ketika memilih strategi pengobatan apapun, tetap memutuskan agar manfaatnya bagi pasien lebih besar dari potensi risikonya. Selain itu pertimbangan pemberian obat jangka panjang dan efek obat pasca penghentian obat menjadi perhatian. 




Obat-obat Proton Pump Inhibitor ini setelah masuk ke tubuh diserap ke dalam sirkulasi darah lalu terdistribusi ke lambung, tepatnya pada bagian sel paretal gaster (lambung) yang dipengaruhi oleh transporter p-glikoprotein (zat pembawa obat).  Obat ini menekan pompa H+/K+-ATPase yang ada di sel parietal lambung dan berfungsi mengeluarkan asam hidroklorida. Obat PPI akan terakumulasi di sel parietal lambung dengan Ph rendah. Obat PPI ini mengalami metabolisme di hati oleh enzim sitokrom p450 dengan aktivitas yang berbeda antar obat PPI dengan lainnya (contoh omeprazol, lansoprazol, rabeprazol, pantoprazol, dan esomeprazol, dexlansoprazole yang telah tersebut di atas). 




Bagian tubuh lain yang memiliki Ph rendah adalah ginjal (medula renal) dan permukaan resorptif tulang, sehingga terkait juga dengan potensi efek samping pada organ tersebut.




Potensi efek samping penggunaan PPI merupakan isu penting, bukan karena obat ini sering digunakan, namun karena ada obat baru PPI yang memiliki waktu paruh lebih lama sehingga menghambat sekresi (pengeluaran) asam lambung juga lebih panjang atau lebih poten.




Potensi efek samping terutama penggunaan jangka panjang, antara lain kejadian pneumonia (infeksi paru-paru), kejadian kanker, hipomagnesia (biasanya terjadi bersamaan dengan gangguan elektrolit lain, seperti hipokalemia atau hipokalsemia), serta efek samping akibat interaksi obat PPI dengan obat lain (contoh clopidogrel), selain itu terkait efek penyerapan kalsium dan risiko patah tulang. 




Potensi efek samping lainnya yang baru dilaporkan adalah gangguan terkait sistem pembuluh darah dan jantung (ginjal-Hipertensi , haemangioma ginjal, renal artery stenosis, dan infark ginjal). 




Berbagai potensi efek samping tersebut tidak boleh diabaikan, namun tetap dievaluasi tergantung dari masing-masing pasien. 





Sumber:


1. Yinghong Zha. Updated Insights on Cardiac and Vascular Risks of Proton Pump Inhibitors: A Real-World Pharmacovigilance Study. 2022

2. Johson DA. Reported side effect. 2013


Tidak ada komentar: