Nina Mariana

Blog Seputar Kesehatan, Obat & Terapi

 

Mengapa Ada Massa atau kista pada organ perempuan



Perempuan diciptakan sang pencipta dengan segala keistimewaannya, termasuk adanya organ penting pada tubuhnya, antara lain organ reproduksi dan payudara. Apabila ada satu dan lain hal terjadi penyakit pada kedua organ tersebut, maka jangan menganggap sebuah kesengsaraan ditakdirkan sebagai perempuan, apalagi menyalahkan sang pencipta. Banyak faktor risiko penyebab penyakit baik internal maupun eksternal, demikian pula jika ada ketidaknormalan sel-sel pada organ perempuan, contohnya tumor/massa/kista atau kanker. Ada baiknya gali ilmu, pelajari dan mendapatkan pertolongan medis.



Berdasarkan National Library of medicine, National Institutes of Health (NIH), Tumor bisa jinak atau ganas. Tumor disebut juga benign neoplasms, noncancerous tumors; kanker disebut juga carcinoma, malignancy, neoplasms, tumor. Sedangkan kista adalah kantung berisi udara, cairan, atau bahan lainnya. Kista dapat terbentuk di bagian tubuh mana pun, termasuk payudara dan organ rahim. Kebanyakan kista bersifat non-kanker (jinak), namun terkadang kanker juga dapat menyebabkan kista. Perbedaan simple atau kompleknya suatu kista berdasarkan ketebalan dinding kista, adanya septa, area padat/kistik/campuran, dan adanya asites.



Massa ovarium yang tidak normal (baik jinak maupun ganas) adalah suatu lesi timbul dari ovarium yang dapat menetap atau bertambah besar dalam jangka waktu lebih dari beberapa kali siklus menstruasi, dan dapat bersifat kompleks atau bergejala. Di kawasan Asia Tenggara, kanker ovarium merupakan penyakit paling banyak ketiga diderita kalangan perempuan. 



Dari suatu penelitian pada sekitar 1000 perempuan berusia diatas 40 tahun, ternyata  massa ovarium yang tidak normal sering ditemukan pada perempuan berusia diatas 50 tahun (3,7%) dan perempuan yang menjelang menopause (3.6%). Dalam penelitian ini, perempuan yang belum pernah melahirkan anak (4,7%) memiliki proporsi massa ovarium yang tidak normal lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang sudah pernah melahirkan. Pada kalangan perempuan yang sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi hormonal, justru temuan massa ovarium ini lebih rendah, karena kontrasepsi ini menekan ovulasi.



Penelitian lain mengumpulkan data dari studi kasus dan studi skrining pada semua perempuan yang memiliki massa di organ reproduksi. Hasil dari kumpulan 20 artikel menunjukkan bahwa pada perempuan pascamenopause, kejadian massa ganas sebanyak antara 0,09 dan 0,18% dan tumor jinak sebanyak 0,08 hingga 1,3%. 



Organ perempuan lainnya, payudara, tidak lepas dari risiko adanya massa/kista. Terbentuknya kista payudara akibat ketidakseimbangan homeostatis normal sekresi dan resorpsi cairan. Metaplasia lapisan epitel dapat terjadi selama pembentukan kista. Metaplasia ini menjelaskan transformasi sel epitel payudara normal menjadi sel menyerupai kelenjar keringat dan umum terjadi pada kista jinak. 



Para peneliti telah membuat kemajuan dalam memahami bagaimana mutasi (perubahan) tertentu pada DNA dapat menyebabkan sel normal menjadi sel tidak normal/kanker. DNA adalah molekul yang menyimpan informasi genetik untuk menentukan karakteristik makhluk hidup, DNA ini membawa instruksi untuk hampir semua hal yang dilakukan oleh sel tubuh. Beberapa gen (bagian dari DNA kita) berisi instruksi untuk mengontrol kapan sel harus tumbuh dan membelah. Mutasi pada gen ini dapat menyebabkan perkembangan kanker. Adanya mutasi bawaan (genetik) terkait dengan peningkatan risiko kanker. Tes genetik dapat mendeteksi mutasi terkait dengan genetik bawaan ini, contohnya  jika seseorang memiliki faktor risiko yaitu riwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium. Apabila tes genetik telah diterapkan dan kita mengetahui gen risiko kanker, lalu apakah ada upaya untuk merekayasa genetik?. 



Upaya paling sederhana yang bisa kita terapkan dalam mengurangi risiko timbulnya massa/kista/kanker dan risiko morbidatas/mortalitas yaitu menjaga pola hidup sehat, perbanyak makanan berserat, buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayur adalah rendah kalori dan mengandung vitamin, mineral, fitokimia, dan antioksidan yang penting. Ada potensi efek biologis dari unsur buah-buahan dan sayuran menunjukkan mekanisme untuk efek perlindungan, contohnya mekanisme dalam mengurangi kerusakan oksidatif DNA atau meningkatkan aktivitas enzim untuk mendetoksifikasi karsinogen.


kanker



Sumber:

1. Kahandhawa A et al. Prevalence of Abnormal Ovarian Masses/Cysts in Sri Lankan Women over 40 Years of Age. 2022

2. Management of Adnexal Mass, https://archive.ahrq.gov/

3. Debbie L. Bennett et al. Fibrocystic Change. 2024

4. What Causes Ovarian Cancer?. https://www.cancer.org/cancer/types/ovarian-cancer/causes-risks-prevention/what-causes.html

5.     Steinmetz KA et al. Vegetables, fruit, and cancer. II. Mechanisms. 1991


Tidak ada komentar: